Anastasia Ann

There’s always a good thing in a bad thing, and vice versa.This I always always always believe.

Sebagai contohlah yer, adakala tinggal dirumah saudara/kawan yang bukan rumah kita sendiri,  walau hebat manapun rumah itu still rasa tak selesa sebab ia tetap bukan rumah kita. See how the bad thing inside the good thing? Tapi walau tak selesa manapun ia, still its much better untuk tinggal disana daripada merempat ditempat lain yang ntah selamat ataupun tidak. This is the vice versa, good inside the bad. Nampak tak?

Adakala kita mempersoalkan hidup kita, arghh kenapalah aku tak cantik, kenapalah aku tak pandai, kenapalah aku tak kaya, kenapalah aku tak macam orang lain? Tapi sedarkah kita, mereka yang cantik, mereka yang pandai, mereka yang kaya, dan mereka-mereka itu yang lainnya sentiasa punya kelemahan yang jadi kekuatan bagi kita? Mungkin mereka cantik tapi berhati busuk, mungkin mereka pandai tapi tak bernasib baik, mungkin mereka kaya tapi sangat kesunyian, mungkin mereka hebat dimata kamu tapi mereka sebenarnya ingin jadi seperti kamu?

Ada orang yang bahagia luaran, tapi hatinya luka dalam tak berpenghujung. Ada kawan yang baik, tapi belakang jadi racun membunuh. Ada orang yang jahat mencuri merompak segala, tapi terdesak dek kesempitan hidup. Ada lawan yang hina sombong ego nak mampus tapi sebenarnya tutup malu dihati. Itu ragam kita manusia. Perlukah menghakim lalu menghukum?

Pada aku, Tuhan itu sangat adil, tiada manusia yang dijadikannya sempurna, diantara kebaikan ada keburukan, dan diantara keburukan ada kebaikannya. Adakala kita membenci akan diri, menyalahkan diri atas lemahnya kita, tapi perlukah itu semua kalau sendiri dalam diri kita ini punya unik, punya kuat, punya hebat yang dicemburui ramai? Perlukah menurut pandang mata, lihat luaran, hingga kita terabaikan apa yang tersirat?

Setiap nyawa yang dilahirkan punya aura tersendiri, punya nilai yang tinggi, punya takdir yang hebat. Siapa yang berhak menentukan paras harga pada diri kita ini? Kita sendiri. Siapa layak ukur tinggi rendah langkah kaki? Kita sendiri. Siapa harus ubah minda juga pandang fikir kita? Kita sendiri. Ya, semestinya kita sendiri.

Dan jika ditanya sekali lagi, jawapan aku mudah sahaja; Bersyukurlah!